Posts

Showing posts from August, 2020

Yang Tertahan

Lidahnya kelu Mulutnya membisu Matanya perlahan sayu Ia sudah tak mampu Tetapi ia tak bisa mengeluarkan Semuanya tertahan Semakin hari semakin tertekan Rasanya tak ada kawan untuk menumpahkan Rasa itu ia simpan sendiri Karena sulit rasanya untuk berbagi Setelah mereka pergi Ia menangis dalam sepi Pikirannya terus bertengkar Tatkala si kanan menang, tenanglah ia Namun tatkala si kiri menang, gelisah hatinya Tak ada lagi kehidupan yang normal Kesedihan ini rasanya kekal Jiwa maunya menyangkal Namun diri sudah kehilangan akal Cikarang, 05 Agustus 2020

Jangan Ditahan Sendirian

     Jangan ditahan sendiri. Kamu harus punya wadah untuk menumpahkan semuanya. Kalau kamu mau bercerita, saya ada disini. Tapi kalau kamu kurang mempercayai saya, silahkan cari orang lain yang kamu percaya bisa menampung semua keluh kesahmu, atau paling tidak, jika kamu belum punya keberanian untuk bercerita kepada orang lain, ceritakan semua keluh kesahmu pada diarymu.     Teman-teman yang beberapa kali mengutarakan keluh kesahnya kepada saya mungkin tidak asing dengan beberapa kalimat itu. Walaupun kalimat yang sebenarnya saya ucapkan tidak sekompleks itu, tapi poinnya tetap sama. Jangan ditahan sendiri.     Saya benci dengan mereka yang menganggap remeh semua masalah-masalah kecil yang mereka dapati. Apakah hanya sekali sampai dua kali mereka mendapat masalah kecil itu? Rasanya kurang mungkin. Sekarang coba ingat-ingat lagi, berapa masalah kecil yang sudah ditumpuk atau bahkan sudah hilang terkubur di dalam hati?      Beberapa...